LELAKI
BUAYA ATAU …….
Saya pernah memarah pada kenyataan yang
ada. Semakin kesini perempuan banyak menjadi korban. Di TV beritanya tentang
gores luka pada perempuan. Pun Koran, majalah apalagi internet. Semuanya tentang
perempuan teraniaya dan siksa batin maupun fisik.
Luka tentang rumah tangga, atau pranikah. Tapi
semakin kesini saya sering bertanya-tanya. Yang salah sebenarnya siapa? Dan siapa
yang memulainya terlebih dahulu. Apa karena
kodrat wanita yang lemah ? atau karena perbandingan perempuan yang semakin
banyak. Uhhh… Ngilu rasanya melihat realitas yang ada di depan mata.
Sepertinya tidak tepat menyalahkan sepenuhnya
pada pihak laki-laki. Banyak juga perempuan yang menjadi pelaku, karena
kecemburuan yang berlebih, cemburu buta misalnya, dengan santai ia menuduh
lelakinya berselingkuh dan pada akhirnya kenyataan yang terjadi sama persis
seperti yang di tuduhkan.
Kalau ingin bahagia, sepertinya memulai
suatu hubungan harus berlandaskan aturan dalam Agama. Yang secara rinci dan indah
mengajari kita, dari langkah pertama sampai langkah terakhir. Dari kelahiran
sampai kematian. Menyandarkan cinta pada Sang Maha Cinta. Takkan lagi yang
terluka. Toh udah kita pasrahkan hidup kita pada Sang Pencipta.
Memulai semuanya dengan sebuah senyuman.
Allah bersama orang-orang yang sabar dan shalat. Kan nggak adalagi derita dalam
biduk rumah tangga? Atau pranikah. Karena islam mengajarkan yang demikian.
Insya Allah…
*OneDayOnePost
kekerasan dalam berpasangan sebagian besar diberitakan lelaki yg jadi pelaku. padahal banyak di luaran sana wanita yang Malah jadi pelaku. entah kekerasan verbal atau fisik. korban kekerasan lantas mencari pelarian berupa wanita idaman lain. kemudian mendapatkan kekuatan untuk menyerang balik
BalasHapusBingkai agama benar-benar pelindung dlm rumah tangga.
BalasHapusIya mbak. Trkadang sadar juga tidak selamnya lelaki yang menjadi tersngka.
BalasHapusSemoga seandainya kita udh da keluarga. Tidak sedemikian ya mbk.
Makasih mbak udh mampir :)
Mbak Ratih.. syukron udh mmpir.
BalasHapusKunci bhagia adlah sejalan dgn aturan agama. Semoga kita yg lmah ini.
Istqmah . Aamiin