*MY STORY*
Suatu pagi, tepat pukul 05.00 aku bergegas
bersiap-siap menuju kabupatenku yang berjarak puluhan kilometer. Hendak mengikuti
tes wawancara sensus ekonomi. Yang akan berlangsung 01 Mei-31 Mei 2016.
Debar-debar jantungku tak dapat kusembunyikan.
Persiapan pakaian, sudah. Sarapan, sudah,
belajar juga sudah. J
Ada nerves tersendiri yang menghantui
pikiranku. Tapi aku semakin tertantang untuk mengikuti tes ini, yang akan
diumumkan tanggal 10 Maret 2016. Ohya aku lupa, hari itu, ultah kakak sulungku.
Yang sekarang sudah menikah dan dikaruniai 2 orang anak. Putra dan putri,
semuanya menggemaskan. Semoga makin sakinah ya kak.
Sebenarnya ada yang lebih spesial, aku hari
itu diajak kakak (yang kedua). Untuk pergi kesuatu pulau, karena pagi itu temen
kakak yang kebetulan tes mau pulang kampong. Ahaa …. Seneng, deg-degan atau
apalah karena itu pertama kalinya aku kesana. Dan aku tau lelaki misterius itu
lagi pulang kampong, di kampong yang sekarang kami tuju. Dan parahnya, dia adik
temen kakak tadi, ehhmmm pasti nerves.
Perjalanan 1 jam menggunakan robin (sejenis
perahu yang di jalankan dengn mesin). Sungai yang begitu luas. Kanan, kiri aku
memandang begitu damai, sangat cocok untukku yang sekarang penat, penuh tugas,
dan seteress. Burung-burung melintas, teramat indah. Engkau tahu kawan, sungguh
hutan-hutannya masih asri. Ingin aku bernapas dalam-dalam menggantikan seluruh
karbondioksida yang udah hinggap bertahun-tahun dengan oksigen yang sangat luar
biasa.
Pukul 01;45 wib. Aku sampai di pulau
tersebut. Yang teramat indah, bahasa beapao(Aneuk Jame) menjadi bahasa wajib
yang harus aku tahu, agar aku nyambung kalau diajak ngomong. Maklum aku suku
jawa yang terlahir di Aceh Singkil, paling tidak aku tahu sedikt banyaknya.
Dan kami di kasih air minum, makan siang. Dan
orang tua si dia begitu ramah, kami disambut bagai anak sendiri (ehemm, geer
ni). Setelah lama ndak ada komunikasi pasti dag dig dug, bakalan jumpa langsung
ndak ya sama dia, yang kata ayah dia, dia lagi libur. Selesai shalat dzuhur,
aku, kakak, dan kak Mita siap-siap untuk pergi jalan-jalan ke pantai.
“Akak, pulang yo, ma siapo akak?” Suara dia
dari luar.
Aku sanggup ndak ya jumpa sama dia, batinku
terus berdebar.
“Kak, Ro , ro fikoh ya” Tanya dia, hendak
keluar rumah lagi.
“Iya, fiqoh ma kakaknya” jawab kak Mita
santai.
“Hah, kak aku mau ke Seokolah dulu ya”
tiba-tiba dia langsung bergegas hendak keluar.
“Adik, Kakak, ndak lamo, kakak nanti sore
balik”
Dengan tatapan takut, berkeringat dia
menyapa kami. Ngomong kesana kemari. Dan kami pergi sama-sama ke pantai
berfoto, dan teramat indah.
Tapi mungkin ini pertemuan terakhir, aku
udah melepaskan kenangan SMA kita dahulu, dan biarlah sebagai kenangan. Kamu, aku
dan persahabatan kita. Tetap jadi kebanggan umak yo. Adikku…
*Aceh Singkil_Penghujung Februari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar