01 Maret 2016

Hari Bahagia Rofikoh





*MY STORY*
Suatu pagi, tepat pukul 05.00 aku bergegas bersiap-siap menuju kabupatenku yang berjarak puluhan kilometer. Hendak mengikuti tes wawancara sensus ekonomi. Yang akan berlangsung 01 Mei-31 Mei 2016. Debar-debar jantungku tak dapat kusembunyikan.
Persiapan pakaian, sudah. Sarapan, sudah, belajar juga sudah. J
Ada nerves tersendiri yang menghantui pikiranku. Tapi aku semakin tertantang untuk mengikuti tes ini, yang akan diumumkan tanggal 10 Maret 2016. Ohya aku lupa, hari itu, ultah kakak sulungku. Yang sekarang sudah menikah dan dikaruniai 2 orang anak. Putra dan putri, semuanya menggemaskan. Semoga makin sakinah ya kak.
Sebenarnya ada yang lebih spesial, aku hari itu diajak kakak (yang kedua). Untuk pergi kesuatu pulau, karena pagi itu temen kakak yang kebetulan tes mau pulang kampong. Ahaa …. Seneng, deg-degan atau apalah karena itu pertama kalinya aku kesana. Dan aku tau lelaki misterius itu lagi pulang kampong, di kampong yang sekarang kami tuju. Dan parahnya, dia adik temen kakak tadi, ehhmmm pasti nerves.
Perjalanan 1 jam menggunakan robin (sejenis perahu yang di jalankan dengn mesin). Sungai yang begitu luas. Kanan, kiri aku memandang begitu damai, sangat cocok untukku yang sekarang penat, penuh tugas, dan seteress. Burung-burung melintas, teramat indah. Engkau tahu kawan, sungguh hutan-hutannya masih asri. Ingin aku bernapas dalam-dalam menggantikan seluruh karbondioksida yang udah hinggap bertahun-tahun dengan oksigen yang sangat luar biasa.
Pukul 01;45 wib. Aku sampai di pulau tersebut. Yang teramat indah, bahasa beapao(Aneuk Jame) menjadi bahasa wajib yang harus aku tahu, agar aku nyambung kalau diajak ngomong. Maklum aku suku jawa yang terlahir di Aceh Singkil, paling tidak aku tahu sedikt banyaknya.
Dan kami di kasih air minum, makan siang. Dan orang tua si dia begitu ramah, kami disambut bagai anak sendiri (ehemm, geer ni). Setelah lama ndak ada komunikasi pasti dag dig dug, bakalan jumpa langsung ndak ya sama dia, yang kata ayah dia, dia lagi libur. Selesai shalat dzuhur, aku, kakak, dan kak Mita siap-siap untuk pergi jalan-jalan ke pantai.
“Akak, pulang yo, ma siapo akak?” Suara dia dari luar.
Aku sanggup ndak ya jumpa sama dia, batinku terus berdebar.
“Kak, Ro , ro fikoh ya” Tanya dia, hendak keluar rumah lagi.
“Iya, fiqoh ma kakaknya” jawab kak Mita santai.
“Hah, kak aku mau ke Seokolah dulu ya” tiba-tiba dia langsung bergegas hendak keluar.
“Adik, Kakak, ndak lamo, kakak nanti sore balik”
Dengan tatapan takut, berkeringat dia menyapa kami. Ngomong kesana kemari. Dan kami pergi sama-sama ke pantai berfoto, dan teramat indah.
Tapi mungkin ini pertemuan terakhir, aku udah melepaskan kenangan SMA kita dahulu, dan biarlah sebagai kenangan. Kamu, aku dan persahabatan kita. Tetap jadi kebanggan umak yo. Adikku…
*Aceh Singkil_Penghujung Februari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar