27 Februari 2016

Teruntuk Pak Raden





***    PAHLAWAN BERKUMIS TEBAL   ***
Oleh Rofikoh Yuliyanti

Gemuruh langit Indonesia
Talipati hati yang terkoyak miris
82 tahun dalam karya indah
Bak pujangga cinta untuk Nagariku,
Indonesia menangis, sedu sedan mengungkap sejuta kisah
Masihkah ada kasih di hati tuan
Melihat renta dalam sejuta karya
Purnama hilang ditelan malam
Pahlawan itu kini tiada
Meninggalkan sejuta cinta
Elok nian hati mengisi hari untuk masa depan bangsa
Kemanakah engkau pemuda,
Atau engkau tiada peduli dengan bangsa ini
Engkau berlari, menjauh dan pergi tanpa cinta untuk nagari

***Langit Aceh

Nb : Teruntuk Pak Raden

Lambung Kosong Veteran




LAMBUNG KOSONG VETERAN
Veteran
Mendekap hangat, berlangitkan kelam
Tangan ringkih menengadah
Mengharap sisa recehan

Lalu lalang roda tak ia peduli
Mengharap sesuap nasi
Mengisi lambung yang kian perih

Ngilu, melihat Nagari tak lagi peduli
Tak ada kasih untuk renta
Yang rela memberi sejuta nyawa untuk pertiwi

Inikah merdeka?
Membantai yang lemah !
Inikah merdeka ?
Ribuan cinta dibalas ketamakan dunia

Buka nurani
Dekap Ia , penuhi lambung dan rentanya dengan cinta..
**Langit Aceh

Puisi




JEJAK MAWAR
Oleh : Rofikoh Yuliyanti

Angin berarak diantara nelangsa
Berpaku dalam lara tak berpenghujung
Menepis desir luka
Jejak kesakitan menyisakan goresgores panjang
Di ujung jalan

Menatap lekat setangkai cinta
Yang telah lenyap bersama ngilu
Takkan usai, Tanya yang tak terjawab diantara deretan mimpi
Menunggu yang tak pasti
Derai menjadi saksi akhir antara kita

Mungkin kita tak jodoh
Aku kembalikan setangkai cinta
Dan kini kau beri ke lain wanita

Aceh Singkil 10 Desember 2015

Dedo'a Untukmu Ayah




___ DEDO’A UNTUKMU AYAH___
Oleh : Rofikoh Yuliyanti
Ayah ….
Kelakar embun pagi ini mendendangkan sejuta tanya
Masih adakah cahaya cinta dan kasihmu ?
Masih adakah rasa belas kasihmu?
Masih adakah sebait rindu untuk ibunda tercintaku?
Masih adakah potongan do’a untuk senyum termanisku?
Masih adakah harapan untuk tetap bersamamu dalam kebaikkan?

Ayah
Tak akan lelah untukku berharap dan berdo’a
Meski itu hanyalah harapan kosong
Meski itu hanya sebongkah rasa kecewa di hati
Meski pil pahit selalu yang aku telan
Meski itu sebuah kata kecewa yang tertoreh di hidupku
Ayah
Percayalah, akan ada cahaya terang di hidupmu
Percayalah akan ada embun setelah dahaganya harimu
Percayalah akan cinta kami padamu Ayahanda
Kasih dan ketulusan di balik amarah dan kecewa kami
Aceh Singkil_ 04 Desember 2015

Jingga Fieqoh




___JINGGA___
Oleh : Rofikoh Yuliyanti

Merpatiku menari mengepak
Kesana  kemari menunggu berganti hari
Terbang dengan tenang menggapai angkasa, mencari penghujung langit
Mencari dan mencakar semua sumbu sisa penghidupan
Belajar dari segenggam pasir di pantai yang aku rajut di permadani hati ini
Mencari jawaban dengan segala kesungguhan dari mimpi yang mulai terkubur
Mimpi yang baru aku rangkai kemarin sore, mimpi yang sempat mengganggu tidur malamku
Mimpi yang masih asri di ingatan dalam bayang kelam,kelabu dan mulai tak tampak.,
Walau hari telah siang dan pedewasaan diri sudah di ujung
 Tapi,,
Hingga aku menutup mata untuk terakhir kalinya. Aku azamkan pada qalbu, aku akan membuktikan, sebuah senyuman untuk orang terkasih
Hingga nafasku berhenti pada malam, siang, atau senja ini
Aku akan tetap memberikan sejarah- sejarah terbaik yang akan aku lakukan
Hingga aliran darahku tiada mengucur akan aku senandungkan dengan perlahan tentang selaksa mimpi
Untuk ibunda, untuk ayahanda dan untuk Ribuan cinta di bumi ini
Aceh Singkil__ 04 Desember 2015